Senin, 16 November 2009

Bersediakah jika diberi Suami sholeh

"Semoga Aku dikaruniai suami yang Sholeh yang bisa membimbingku didunia dan akherat".

Jawaban seperti ini sering terdengar meluncur ringan dari seorang gadis yang akan berumah tangga ataupun pengantin baru. Kebanyakan wanita juga ketika diajukan pertanyaan mengenai jodoh ia mengatakan ingin suami yang Sholeh.

Tapi apakah suami seperti itu yang benar- benar di dambakan oleh seorang wanita dalam kehidupan rumah tangganya ?

Karena doanya sudah di makbulkan Allah, serta mendapat doa juga dari rekan² serta keluarganya, maka menikahlah si gadis ini dengan seorang lelaki yang sholeh
.

Seorang lelaki sholeh amat takut kepada Allah, salah satu bukti ketakutannya ialah dalam hal mengerjakan sholat. Jadi lelaki soleh akan menyuruh malah kadang memaksa sang sstri untuk sholat,. Tetapi ada istri yang malas sholat, Nah..padahal sebelum menikah dia inginkan lelaki yang sholeh yang membimbing dia dunia dan akherat.

Ketika si istri sedang lelap tidur malam hari, sang suami sholeh membangunkan dia untuk sama sama sholat Tahajjud.

" Ada apa abang ini..!, saya masih ngantuk, Abang sholatlah sendiri"
Lupa sudah si istri dengan keinginannya dulu, di ajak sholat tahajud malah marah -marah.

Lelaki yang sholeh amat takut kepada murka Allah. Islam mewajibkan wanita tutup aurat,jadi suami sholeh tidak akan membenarkan istrinya keluar rumah atau mengenakan pakaian sesuka hati, atau berhias serta bermake-up tebal. Tetapi sang istri kurang senang dengan peringatan suami tentang hal ini.

Suami sholeh yang anda idam-idamkan yang akan membimbing anda dunia akherat telah anda bantah perkataannya.

Suami yang sholeh tidak akan duduk di rumah saja, berada di bawah ketiak istri sepanjang hari, karena dia tahu Jihad Fi Sabillah adalah agenda utama dari hidup seorang lelaki sholeh.
Dia akan senantiasa berada diluar rumah berjuang untuk agamanya serta berjuang untuk mencari rezeki yang halal, sehingga terkadang bisa pulang larut malam.
Kadang wanita tidak suka hal seperti ini, padahal doanya dulu ingin mendapat lelaki yang sholeh.

Sebagai lelaki sholeh di akan menjadikan Masjid sebagai rumah kedua dalam hidupnya, nah..., sang istri sering melngeluh, "Ke Mesjid lagi ke Mesjid lagi, ngapain di sana sih ?"

Lelaki sholeh amat taat kepada kedua orang tuanya, malah baktinya kepada ibunya melebihi kepada istrinya, hal ini sering terjadi dan membuat seorang istri cemburu, dan marah -marah.
padahal doanya ingin dapat suami yang sholeh.

Lelaki yang sholeh juga tidak suka hidup bermewah-mewah, uangnya yang banyak dihabiskan dalam amal dan perjuangan agama, diapun takut menerima suap/sogokan dan segala macam uang haram , jadi dia tidak bisa memberi barang- barang mewah seperti rumah yang besar, mobil yang mewah dan perhiasan yang banyak kepada istri dan keluarganya.

Dalam keadaan seperti ini ada sang istri yang tak suka.
Jika dia dulu inginkan suami yang sholeh maka setelah dapat dia tak suka dengan pola hidupnya.

Lelaki yang sholeh akan menjauhkan diri dari maksiat , maka dia akan melakukan perkara yang halal saja. Salah satu perkara yang halal adalah memiliki empat sstri ( dengan syarat dan ketetapan Syariah bisa dipenuhi ). Nah..lagi lagi perkara ini membuat banyak para sstri sangat berpantang, malah akan membenci suaminya yang kawin lagi.
Bukankah anda dulu berdoa agar dapat lelaki yang sholeh ?

Menyimak hal- hal diatas, maka banyak sekali masalah -masalah yang tidak di sukai seorang istri ketika dia mendapat suami seorang yang sholeh, padahal dulu selalu berdoa agar mendapt suami yang sholeh.


Timbul pertanyaan sekarang, kalau mendapat suami yang tidak sholeh atau yang biasa- biasa saja, apakah akan membawa kebahagiaan ?

Dunia ibarat air laut, ketika kita meminumnya maka kita akan semakin haus. Dunia juga tidak kekal, susah-senang, lapang-sempit, bahagia-sengsara...semuanya tak ada yang abadi.

Dunia seperti bayang bayang saja, dilihat ada tetapi ketika hendak di tangkap hilang dia.

Mencari kebahagian yang kekal abadi bukan di dunia tempatnya. Dunia adalah ladang untuk tempat menanam, akan di panen bila tiba masanya.
Mati dan masuk kubur adalah saat memanen segala amalan ketika di dunia. Kubur bisa menjadi pintu surga ataupun menjadi lubang dari lubang lubang neraka, siapa masuk tak bisa kembali lagi.

Hanya ada dua pilihan ke dalam surga atau ke dalam neraka.

Berbekal niat yang lurus, hati yang ikhlas serta langkah yang istiqomah, mari kita lewati masa-masa di dunia ini dengan penuh ketakwaan, karena Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan semua tentang dunia dan akherat kepada manusia.

Berbahagialah mereka yang menjalani hidup ini sesuai dengan perintah dan larangan-Nya.
Semoga kita tidak terperdaya dengan sesuatu yang semu.

Dan bagi para calon istri, jangan ragu untuk selalu berdoa,..

"Ya Allah berilah saya seorang suami yang sholeh yang sekiranya dapat membimbing saya dalam perkara dunia apalagi dalam perkara akhirat,
Ya Allah kabulkanlah doa hambamu ini,..
Amiiin. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar